Setelah ribuan warga Los Angeles turun ke jalan dalam demonstrasi besar-besaran menolak kebijakan imigrasi ketat oleh ICE (Imigrasi dan Bea Cukai AS), api protes kini menyebar ke berbagai kota besar di Amerika Serikat. Dari New York hingga Chicago, suara perlawanan makin nyaring.
LA Jadi Titik Nyala Nasional?
Los Angeles memang dikenal sebagai kota dengan populasi imigran yang besar dan aktif secara sosial. Namun kali ini, ledakan amarah terhadap penangkapan dan deportasi oleh ICE bukan hanya dirasakan di sana.
"Apa yang terjadi di LA bukan cuma soal satu kota. Ini soal bagaimana sistem memperlakukan manusia," ujar seorang aktivis di San Francisco.
Kota-Kota Lain Mulai Bergerak
Berikut kota-kota yang mulai menggelar protes serupa:
-
New York City: Ribuan berkumpul di depan markas ICE di Manhattan
-
Chicago: Aksi duduk dan longmarch di pusat kota
-
Austin & Seattle: Gelombang solidaritas dari komunitas imigran lokal
-
Miami: Demonstrasi dipimpin oleh komunitas Amerika Latin
Tuntutan Nasional yang Muncul
-
Hentikan razia dan deportasi massal oleh ICE
-
Lindungi imigran tanpa dokumen dari kriminalisasi
-
Loloskan undang-undang imigrasi yang lebih manusiawi
-
Bentuk lembaga pengawasan independen untuk ICE
Respons Pemerintah Federal
Gedung Putih sejauh ini tetap mendukung operasi ICE sebagai bagian dari “penegakan hukum imigrasi”. Namun tekanan politik mulai terasa, terutama dari parlemen dan gubernur negara bagian yang menuntut moratorium penangkapan paksa.
Kesimpulan: Aksi Lokal, Gelombang Nasional
Apa yang terjadi di Los Angeles terbukti bukan hanya gejolak sesaat, tapi bisa jadi awal dari perlawanan kolektif berskala nasional terhadap kebijakan imigrasi yang dianggap kejam dan diskriminatif.